TUGAS
TIK
MAKALAH
Disusun
oleh :
Siti
Rohmiyati
XI.IPA
3 / 27
SMA
NEGERI 2 UNGARAN
Tahun
Ajaran 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat kekuatan-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMANFAATAN AIR LIMBAH MENJADI AIR
BERSIH”.
Tersusunnya makalah ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan kepada siswa dan masyarakat bagaimana cara mengatasi masalah
ketidak tersediaannya air, yaitu dengan memproses air limbah diolah menjadi air
bersih.
Saya menyusun makalah ini berdasarkan materi yang saya pilih
dan sudah di ACC, dengan bahan refensi dari internet. Semoga makalah ini dapat diterima dan
memberikan manfaat yang besar serta dapat menjadikan sarana untuk belajar.
Ungaran,
September 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN 1
A. Latar
belakang 1
B. Perumusan
Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.
Pengertian Air Buangan / Air Limbah 3
B.
Jenis-jenis Air Limbah 3
C.
Karakteristik Air Limbah 4
D.
Bahan Pembuatan Air Limbah Menjadi
Air
Bersih 5
E.
Proses Pegolahan Air Limbah Menjadi
Air
Bersih 6
F.
Manfaat Dari Pengolahan Air Limbah 14
BAB
III PENUTUP 16
A.
Kesimpulan 16
B.
Saran 16
DAFTAR
PUSTAKA 17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Air
merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai
planet biru, karena air menutupi tiga perempat permukaan bumi. Hanya saja
sebagian besar merupakan air laut (air asin). Air tawar pun penyebarannya tidak
selalu sama jumlahnya antara daerah satu dengan daerah lain. Maka bukan hal
asing bagi Anda jika disuatu daerah ketersediaan air demikian melimpah,
sedangkan daerah lain kekurangan air. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami
kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat sumur
mulai berubah warna atau berbau. Air saat ini sudah menjadi barang langka,
bahkan di daerah pedesaan yang tandus dan di perkampungan kota-kota besar,
mendapatkan air bersih sama dengan mendapatkan durian runtuh. Ironis memang,
tapi itulah kenyataannya.
Air bersih
adalah kebutuhan penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupan rumah tangga,
air bersih digunakan untuk berbagai keperluan, dari minum, mandi, cuci, makan
dan lainnya. Sedangkan dalam industri air digunakan sebagai proses industri,
misalnya sebagai bahan utama, pelarut, pencampur, pendingin mesin dll. Hasil
dari aktivitas masyarakat tersebut adalah air buangan / air limbah.
Coba kita
bayangkan jika seandainya sehari saja kita tidak mendapatkan air untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Maka bisa dipastikan akan susah untuk memenuhi kebutuhan
kita seperti mandi, cuci, makan, bahkan untuk minum pun. Dan pada bidang
industri yang meenggunakan air sebagai bahan utama akan mengalami kendala yang
sangat besar karena proses industrinya tersendat disebabkan tidak tersediannya
air sebagai bahan utama atau lebih parahnya tidak bisa memproduksi sama sekali.
Bagaimana
jika masalah itu berlarut berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan lebih parahnya
lagi berlarut selama berbulan-bulan. Untuk mengatasi masalah-masalah yang
terangkum diatas maka dibuatlah makalah ini yang nantinya akan menjelaskan
tentang bagaimana cara mengatasi masalah ketidak tersediaannya air dengan cara alternatif, yaitu dengan memanfaatkan
air kotor untuk diproses menjadi air bersih. Sehingga masyarakat tidak perlu
khawatir dalam mengadapi masalah ketidak tersediaannya air.
B. Perumusan Masalah
Berpijak
dari latar belakang yang dijelaskan di atas, maka dapatlah dirumusakan
permasalah sebagai berikut :
1. Metode
alternatif apa yang bisa digunkan untuk mengatasi masalah ketidak tersediaanya
air bersih?
2. Bagaimana
cara pemanfaatan air kotor menjadi air bersih?
C. Tujuan
1. Bagi
siswa
Untuk menambah
pengetahuan dalam rangka mencari sumber air bersih, sebagai tugas untuk
memenuhi mata pelajaran TIK dan memberikan motivasi untuk lebih menciptakan
cara alternatif lainnya yang lebih kreatif.
2. Bagi
masyarakat
Memberikan pengetahuan
cara alternatif untuk mendapatkan air bersih.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Air Buangan / Air Limbah
Air buangan / air limbah adalah sisa air yang
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum
lainnya. Dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat
membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah
kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman,
perdagangan, perkantoran dan industri bersama-sama dengan air tanah, air
pemukaan dan air hujan yang mungkin ada. Dari batasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa air buangan / air limbah adalah air yang tersisa dari
kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti
industri, perhotelan, dan sebagainya.
Meskipun merupakan air sisa namun volumenya besar
karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan dari kegiatan-kegiatan manusia
sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar).
Selanjutnya air limbah ini akan mengalir ke sungai dan laut. Dan akan digunakan
manusia lagi.Oleh sebab itu air buangan / air limbah harus dikelola dan diolah
secara baik.
B. Jenis
– Jenis Air Limbah
Air limbah
ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
1. Air
buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air
limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini
terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar
mandi dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Air
buangan industri yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses
industri. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan
bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri, antara lain nitrogen,
sulfide, amoniak, lemak, garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat, zat
pelarut dan sebagainya. Oleh sebab itu harus ada pengolahan jenis air limbah
ini agar tidak menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.
3. Air
buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari
daerah perkotaan, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat
ibadah, dll. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini
sama dengan air limbah rumah tangga.
C. Karakteristik
Air Limbah
Karateristik air limbah perlu dikenal karena hal ini
akan menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan
hidup. Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan sebagai
berikut:
1. Karakteristik
Fisik
Sebagian besar terdiri
dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi.
Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun
dan sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas
cucian beras dan sayur, bagian-bagian
tinja, dan sebagainya.
2. Karakteristik
Kimiawi
Biasanya air buangan
ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih
serta bermacam-macam zat organik yang berasal dari penguraian tinja, urine dan
sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu
masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk.
3. Karakteristik
Bakteriologis
Kandungan bakteri
pathogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah
tergantung dari mana sumbernya. Namun, keduanya tidak berperan dalam pengolahan
air buangan.
Subtansi organik dalam
air buangan terdiri dari dua gabungan, yaitu :
Ø Gabungan
yang mengandung nitrogen
Misalnya : urea,
protein, amine, dan asam amino.
Ø Gabungan
yang tak mengandung nitrogen
Misalnya : lemak, sabun
dan karbohidrat, termasuk selulosa.
D. Bahan
Pembuatan Air Limbah Menjadi Air Bersih
1. Bahan
pembuatan air limbah menjadi air bersih dalam skala kecil (proses sederhana),
yaitu :
a. Air
Kotor
b. Bak
/ Kolam dengan kedalaman 1 meter untuk bak penampung
c. Tawas
30 – 100 mg/liter air
d. Kapur
15 – 50 mg/liter air
e. Kaporit
5 – 20 mg/liter air
f. Kerikil
bersih
g. Arang
kayu / arang tempurung kelapa
h. Ijuk
i.
Kain katun
j.
Kapas
k. Oksigen
l.
Elemen filter keramik campuran perak
m. Batu
cadas
n. Kendi
2.
Bahan pembuatan air limbah menjadi air
bersih dalam skala besar (proses yang lebih kompleks), yaitu :
a.
Air kotor / air sungai
b.
IPA (Instalasi Pengolahan Air)
c.
Pipa – pipa besar dan panjang
d.
Media butiran : antrasit, pasir silica,
dan kerikil silica
e.
Senyawa kimia : chlor, ozonisasi, UV,
pemabasan, dll.
E. Proses
Pengolahan Air Limbah Menjadi Air Bersih
Secara umum pengolahan air bersih terdiri dari tiga
aspek, yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Pengolahan secara
fisika biasanya dilakukan secara mekanis tanpa adanya penambahan bahan kimia.
Contohnya pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dll. Pada pengolahan secara kimiawi
terdapat penambahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain. Biasanya
bahan-bahan itu digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung
dalam air. Sedangkan pengolahan secara biologis, biasasnya memanfaatkan
mikroorganisme sebagai media pengolahannya. Ada dua proses pengolahan air
limbah menurut volumenya (jumlah air),
yaitu:
1. Skala
Kecil ( Proses Sederhana )
3 aspek penting yang
harus dilakukan dalam pengolahan air, yaitu:
1. Membersihkan
air dari kekeruhan
2. Membersihkan
air dari kuman
3. Membersihkan
air dari zat-zat beracun
Tahap pengolahan air
sacara fisika dan kimiawi :
a. Air
kotor diendapkan terlebih dahulu, sehingga zat-zat yang ukuran partikelnya
besar dapat mengendap dengan di lewatkan pada ijuk.
b. Air
yang sudah terbebas dari endapan, dialirkan ke tempat lain dan ditambahkan
tawas sebanyak 30 – 100 mg tiap 1 liter air. Fungsinya untuk mengendapkan
lumpur yang larut dalam air yang tidak mengendap pada tahap pertama.
c. Air
sudah diberi tawas dan diendapkan, dialirkan ke tempat lain. Kemudian
ditambahkan kapur 15 – 50 mg tiap 1 liter air untuk menetralkan sifat asam yang
larut akibat proses pembusukan.
d. Air
ditambah kaporit sebanyak 5 – 20 mg tiap 1 liter air untuk membunuh bibit
penyakit dan bakteri yang ada dalam air.
e. Air
yang sudah bebas dari asam dan bakteri kemudian dialirkan melalui kerikil
bersih, arang kayu / arang tempurung kelapa, pasir bersih dan ijuk. Fungsi
arang untuk menyerap bau dan racun yang masih tersisa. Pada tahap ini merupakan
konstruksi saringan.
Cara alternatif
sederhana dan mudah lainnya :
Ø Saringan
Kain Katun
Pembuatan saringan
dengan mengggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling
sederhana / paling mudah. Air keruh disaring menggunakan kain katun yang
bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil
yang terkandung di dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada
ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
Ø Saringan
Kapas
Teknik penyaringan ini
dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya
menyaring dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan
air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan
tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
Aerasi merupakan proses
penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikan
oksigen ke dalam air, maka zat-zat seperti karbon dioksida dan hidrogen sulfida
dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau
dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi
dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan
yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
Ø Saringan
Pasir Lambat ( SPL )
Saringan pasir lambat
merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian
atas dan kerikil pada lapisan bawah. Air bersih di dapatkan dengan jalan
menyaring, air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian
melewati lapisan kerikil.
Ø Saringan
Pasir Cepat ( SPC )
Saringan pasir cepat
seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri dari lapisan pasir pada bagian
atas dan kerikil pada lapisan bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik di
bandingkan dengan saringan pasir lambat, yakni dari bawah ke atas ( up flow ).
Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil
terlebih dahulu baru melewati lapisan pasir.
Ø Gravity
– Fed Filtering System
Gravity – fed filtering
system merupakan gabungan Saringan Pasir Cepat dan Saringan Pasir Lambat. Air
bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air di saring melalui
Saringan Pasir Cepat. Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya di
saring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan penyaringan tersebut
diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan dapat lebih baik. Untuk
mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir
Cepat, dapat digunakan beberapa / multi
Saringan Pasir Lambat.
Ø Saringan
Arang
Saringan air dapat
dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan air.
Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada
air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa.
Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat bentuk saringan arang yang rekomendasikan UNICEF pada gambar di bawah
ini.
Ø Saringan
Air Sederhana / Tradisional
Saringan ini merupakan
modifikasi dari Saringan Pasir Arang dan Saringan Pasir Lambat. Pada saringan
tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga
ditambahkan satu buah lapisan ijuk .
Ø Saringan
Keramik
Saringan keramik dapat
digunakan dalam jangka waktu yang panjang sehingga dapat dipersiapkan dan
digunakan dalam keadaan darurat. Air bersih di dapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen keramik.
Ø Saringan
Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan ini mirip
dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori-pori batu cadas.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng
relatif rendah bila dibandingkan SPL terlebih lagi SPC.
Ø Saringan
Tanah Liat
Kendi atau belanga dari
tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya,
agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.
2. Skala
Besar ( Proses Yang Lebih Kompleks)
Dengan volume air yang
lebih banyak jumlahnya seperti PDAM yang dapat kita lihat melalui skema
berikut:
a. Koagulasi
Disinilah proses
kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi
partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya
berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya.
Tujuan dari proses ini untuk memisahkan air dengan pengotor yang terkandung di
dalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini
terjadi rapid mixing (pengaduk cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam
waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing
dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanisme
(menggunakan batang pengaduk)
b. Flokulasi
Selanjutnya air masuk
ke unit flokulasi. Tujuannya adalah membentuk dan memperbesar flok (pengotor
yang mengendapkan). Disini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap
ada pengaduk lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi
biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
c. Sedimentasi
Bangunan ini digunakan
untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh
unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel
koloid (biasanya berupa lumbur) akan lebih besar dari pada berat jenis air.
d. Filtrasi
Sesuai dengan namanya,
filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Cara ini dilakukan dengan
metode gravitasi.
e. Desinfeksi
Setelah bersih dari
kotor, kemungkinan masih ada kuman dan bakteri yang hidup, sehingga ditambahkan
senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini. Biasanya berupa penambahkan
chlor, ozonisasi, UV, dll. Sebelum belum ketahap selanjutnya.
f. Reservoir
Reservoir berfungsi
sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui
pipa-pipa secara gratis. Karena kebanyakan distribusi di Indonesia menggunakan
konsep gravitasi, maka reservoir biasanya di letakkan di tempat dengan posisi
yang lebih tinggi dari pada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi,
biasanya diatas bukit atau gunung. Pada akhirnya dari reservoir, air bersih
siap untuk distribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap
daerah distribusi.
F. Manfaat
Dari Pengolahan Air Limbah
Pengelolahan limbah cair memiliki banyak manfaat
bagi kehidupan manusia sehari-hari, diantaranya:
a. Meningkatkan
Kualitas Lingkungan dan Perairan ( Pantai, Sungai, dan Air Tanah).
b. Meningkatkan
Citra Pariwisata Bali di dunia Internasional.
c. Mempermudah
pemantauan kualitas lingkungan.
d. Sarana
pendidikan, penelitian, dan pariwisata.
e. Untuk
rumah / perumahan baru tidak perlu membangun septic tank baru.
f. Tidak
khawatir adanya rembesan saptic tank pada sumur tetangga.
g. Terhindar
dari sumber penyakit disentri dan muntaber.
h. Saluran
air hujan / drainase dan lingkungan sekitar menjadi lebih bersih karena semua
air limbah disalurkan melalui saluran tertutup.
i.
Prasarana terpusat (system perpipaan)
memberikan pelayanan lebih nyaman.
Adapun hasil olahan
limbah secara teknis dan ekonomi dapat dimanfaatkan untuk :
a. Bahan
baku air bersih
b. Bahan
baku air pendingin cooling tower PLN
c. Air
untuk penyiraman toilet ( Toilet Flushing Water)
d. Air
untuk penyiraman dan irigasi ( watering and irrigation)
e. Air
untuk pemadam kebakaran ( fire protection)
f. Air
cuci ( washing water), misalnya mencuci mobil, dll.
g. Air
untuk penggelontoran
h. Air
untuk perikanan
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan makalah diatas dapat disimpulkan,
bahwa masyarakat tida perlu khawatir dalam menghadapi masalah ketidak
tersediannya air bersih. Kita dapat memanfaatkan air limbah / air kotor untuk
diolah menjadi air bersih. Yang nantinya akan kita gunakan untuk keperluan
sehari-hari. Dapat dilihat penjelasan diatas bahwa bahan dan cara pengolahan
air limbah menjadi air bersih sangatlah mudah dan tidak susah untuk mencari
bahan pembuatan. Karena bahan-bahan di atas telah tersedia di sekitar kita.
B. Saran
1. Sebelum
anda membeli alat / mesin penjernih air yang harganya ratusan ribu sampai
jutaan rupiah, lebih baik Anda mencoba beberapa cara alternatif di atas.
2. Perlu
diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air
secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang
terlarut dalam air. Gunakan destilasi sederhana untuk menghasilkan air yang
tidak mengandung garam.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/septyazee/
-pengolahan-air-limbah
http://rclwa.org/water_howtreated.html
http://setiawan21.blogspot.com/2010/12/sumber-air-limbah.html
siiipp...
BalasHapuslanjut kan.